Translate

Selasa, 01 Desember 2015

Pengukuran Listrik: Kesalahan Pengukuran

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK
TEORI KESALAHAN PADA PENGUKURAN
Dosen Pembimbing : Ahmad Syafi’i




 






Anggota Kelompok :
Siska Dwi Ambarwati (140534603377)
Zainab Khoirullailah (140534602839)
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
Offering : D



UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TAHUN AKADEMIK 2014-2015


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Karena atas karunia dan rahmat-Nya serta dengan diiringi dengan usaha yang kami lakukan, kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Teori Kesalahan Pengukuran". Makalah ini kami susun sesuai dengan materi yang dipelajari pada modul mata kuliah instrumentasi dan pengukuran. Pada makalah ini kami akan membahas pokok pembahasan teori kesalahan Pengukuran yang terdiri dari : kesalahan sistematis, kesalahan pengamat, dan kesalahan acak.. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Semoga apa yang telah kami tulis mengenai “Teori Kesalahan Pengukuran” dapat bermanfaat bagi kita semua kedepannya. Sebelumnya, kami mengucapkan mohon maaf apabila tulisan pada makalah kami ini terdapat kesalahan, karena manusia tidak akan luput dari kesalahan walaupun manusia itu selalu berusaha dan mencoba untuk menjadi seseorang yang sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT.

Malang, 3 September 2014

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadidapat diprediksi dengan kuat. Namun bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilaibenar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Setiap pengukuran tidak pernah tetap dan mempunyai taksiran nilai. Proses pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan salah satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user.
Dalam kegiatan sehari-hari, apabila seseorang akan melakukan pengukuran maka tidak terlepas ia akan melakukan penaksiran dari hasil yang diperoleh. Hal ini tidak lain hanya untuk memudahkan suatu perhitungan tetapi juga harus memperhatikan taksiran tersebut agarkesalahan yang dilakukan dalam pengukuran tersebut dapat diperkecil dengan kata lain harus memperhatikan ketelitiannya disamping barang apa yang diukur.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
a.       Agar dapat memahami pengertian dari kesalahan pengukuran.
b.      Untuk mengetahui macam-macam kesalahan yang terjadi pada saat melakukan pengukuran.


C.      Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat melakukan pengukuran  dan bagaimana kita dapat mengatasi kesalahan yang terjadi tersebut, kita juga dapat mengetahui macam-macam kesalahan yang sering terjadi.

D.      Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah “kesalahan pengukuran” ini adalah :
a.       Apa pengertian dari kesalahan pengukuran ?
b.      Apa-apa saja Kesalahan dalam pengukuran ?

BAB II
ISI

Dalam pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur atau instrumen, tidak mungkin mendapatkan nilai benar. Namun, selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi kesalahan umum, kesalahan sistematis, dan kesalahan acak. Berikut macam-macam kesalahan pengukuran.
Sumber kesalahan ini meliputi :
(1) derau (noise)
(2) waktu tanggap (respone time)
(3) keterbatasan rancangan (design limitation)
(4) pertambahan atau kehilangan energi karena interaksi
(5) transmisi
(6) keausan atau kerusakan sistem pengukuran
(7) pengaruh ruangan terhadap sistem
(8) kesalahan penafsiran oleh pengamat.

a.         Kesalahan  sistem  (systematic error)
Kesalahan sistematik terjadi akibat dari alat yang digunakan selama proses pengukuran.
       Kesalahan kalibrasi, yaitu pada waktu peneraan semula, sehingga harga skalanya tidak benar atau karena suatu hal misal temperatur, kelembaban yang tidak sesuai dengan kondisi di kala peneraan
       Kesalahan manusia (human error), yaitu si pengukur dapat menyebabkan kesalahan tertentu, misalnya adanya paralak, optimisme atau pasimisme. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pengukuran ulang atau pengukur yang lain
       Experimental error, yaitu kesalahan yang diakibatkan karena cara pengukuran yang salah
       Kesalahan teknik (error of technique), yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh adanya bagian alat ukur yang bekerja tidak semestinya
       Kesalahan statistik (random error), kesalahan ini disebabkan karena sesuatu hal yang tidak diketahui dari luar dan timbulnya tidak menentu. Karena sumbernya tidak diketahui, maka kesalahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dan hanya dapat diperkirakan dengan cara statistic

b.        Kesalahan Lingkungan
Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi (naik turun) kecil ini bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown molekul udara, fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak dan sukar dikendalikan. Penyebab lainnya adalah keadaan sekitar alat ukur seperti pengaruh medan magnet dan medan listrik, suhu, kelembaman serta tahanan bocor. Kesalahan seperti ini dapat dikurangi dengan memilih alat ukur yang tepat dan menerapkan mode yang benar. Kesalahan lingkungan dibagi lagi menjadi 2, yakni static error dan dynamic error.
Kesalahan akibat faktor lingkungan, seperti :
      -    Perubahan suhu, tekanan, kelembaban
      -    Medan magnet, listrik
Dapat dihindari dengan  :
      -    Penyegelan.
      -    Ketepatan pemakaian dalam lingkungan yang diijinkan.
      -    Pemakaian pelindung medan magnet dan  listrik.

c.         Kesalahan Umum
Kesalahan umum disebabkan karena kesalahan manusia (salah menggunakan metode, salah baca, salah lihat, salah mencatat) atau karena kesalahan alat ukur (instrument yang tidak berfungsi dengan baik). Kesalahan umum akan menyebabkan hasil pengukuran tidak valid karena berada jauh dari nilai rata-ratanya (outlier). Kesalahan umum tidak bisa diikutkan dalam analisa statistik. 
Kesalahan akibat faktor manusia, misal :
            ·    Kesalahan pembacaan
            ·    Penyetelan yang tidak tepat
            ·    Pemakaian alat yang tidak sesuai
            ·    Kesalahan penaksiran
Dapat dihindari dengan :
            -    Pemilihan yang tepat
            -    Perawatan
            -    Kalibrasi
            -    Faktor koreksi 

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Jadi kesalahan pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dari suatu pekerjaan pengukuran yang di lakukan oleh seseorang pengamat. Kesalahan pada dasarnya tidak dapat dihindarkan tetapi dapat diminimalisasi dengan pendekatan ilmu. Kesalahan dapat terjadi karena faktor manusia, alat, dan alam.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CC8QFjAD&url=http%3A%2F%2Fjak-stik.ac.id%2Ffiles%2Ffisika%2FTeori_Kesalahan.docx&ei=1ToFVLmcDde48gW8zICYBQ&usg=AFQjCNHtD6AQDVjJ1AVsW5HI4qktw9S5mw&bvm=bv.74115972,d.dGc



Tidak ada komentar:

Posting Komentar