MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK
TEORI
KESALAHAN PADA PENGUKURAN
Dosen
Pembimbing : Ahmad Syafi’i
Anggota
Kelompok :
Siska
Dwi Ambarwati (140534603377)
Zainab
Khoirullailah (140534602839)
Prodi
: S1 Pendidikan Teknik Elektro
Offering
: D
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
TAHUN
AKADEMIK 2014-2015
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Karena atas karunia
dan rahmat-Nya serta dengan diiringi dengan usaha yang kami lakukan, kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Teori Kesalahan Pengukuran". Makalah
ini kami susun sesuai dengan materi yang dipelajari pada modul mata kuliah
instrumentasi dan pengukuran. Pada makalah ini kami akan membahas pokok
pembahasan teori kesalahan Pengukuran yang terdiri dari : kesalahan sistematis,
kesalahan pengamat, dan kesalahan acak.. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
tepat pada waktunya. Semoga apa yang telah kami tulis mengenai “Teori Kesalahan
Pengukuran” dapat bermanfaat bagi kita semua kedepannya. Sebelumnya, kami
mengucapkan mohon maaf apabila tulisan pada makalah kami ini terdapat
kesalahan, karena manusia tidak akan luput dari kesalahan walaupun manusia itu
selalu berusaha dan mencoba untuk menjadi seseorang yang sempurna karena kesempurnaan
itu hanyalah milik Allah SWT.
Malang, 3 September 2014
Tim
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pengukuran
adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika
pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap
besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat
teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan
terjadidapat diprediksi dengan kuat. Namun bagaimanapun juga ketika kita
mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin
akan mendapatkan nilaibenar X0,
melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Setiap pengukuran tidak pernah tetap
dan mempunyai taksiran nilai. Proses pengukuran dalam system tenaga
listrik merupakan salah satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena
melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk
pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh
seorang user.
Dalam kegiatan sehari-hari,
apabila seseorang akan melakukan pengukuran maka tidak terlepas ia akan melakukan
penaksiran dari hasil yang diperoleh. Hal ini tidak lain hanya
untuk memudahkan suatu perhitungan tetapi juga harus memperhatikan
taksiran tersebut agarkesalahan yang dilakukan dalam pengukuran tersebut dapat
diperkecil dengan kata lain harus memperhatikan ketelitiannya disamping barang
apa yang diukur.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu :
a. Agar
dapat memahami pengertian dari kesalahan pengukuran.
b. Untuk mengetahui macam-macam
kesalahan yang terjadi pada saat melakukan pengukuran.
C. Manfaat
Manfaat dalam penulisan
makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat melakukan pengukuran dan bagaimana kita dapat mengatasi
kesalahan yang terjadi tersebut, kita juga dapat mengetahui macam-macam kesalahan
yang sering terjadi.
D. Rumusan
masalah
Adapun rumusan masalah yang
akan dibahas pada makalah “kesalahan pengukuran” ini adalah :
a.
Apa pengertian dari kesalahan pengukuran ?
b.
Apa-apa
saja Kesalahan dalam pengukuran ?
BAB
II
ISI
Dalam
pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur atau instrumen, tidak mungkin
mendapatkan nilai benar. Namun, selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan
oleh kesalahan-kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran dapat
digolongkan menjadi kesalahan umum, kesalahan sistematis, dan kesalahan acak.
Berikut macam-macam kesalahan pengukuran.
Sumber kesalahan ini meliputi :
(1) derau (noise)
(2) waktu tanggap (respone time)
(3) keterbatasan rancangan (design limitation)
(4) pertambahan atau kehilangan energi karena interaksi
(5) transmisi
(6) keausan atau kerusakan sistem pengukuran
(7) pengaruh ruangan terhadap sistem
(8) kesalahan penafsiran oleh pengamat.
(1) derau (noise)
(2) waktu tanggap (respone time)
(3) keterbatasan rancangan (design limitation)
(4) pertambahan atau kehilangan energi karena interaksi
(5) transmisi
(6) keausan atau kerusakan sistem pengukuran
(7) pengaruh ruangan terhadap sistem
(8) kesalahan penafsiran oleh pengamat.
a.
Kesalahan sistem
(systematic error)
Kesalahan
sistematik terjadi akibat dari alat yang digunakan selama proses pengukuran.
•
Kesalahan
kalibrasi, yaitu pada waktu peneraan semula, sehingga harga skalanya tidak
benar atau karena suatu hal misal temperatur, kelembaban yang tidak sesuai
dengan kondisi di kala peneraan
•
Kesalahan
manusia (human error), yaitu si pengukur dapat menyebabkan kesalahan tertentu,
misalnya adanya paralak, optimisme atau pasimisme. Hal ini dapat ditanggulangi
dengan pengukuran ulang atau pengukur yang lain
•
Experimental
error, yaitu kesalahan yang diakibatkan karena cara pengukuran yang salah
•
Kesalahan
teknik (error of technique), yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh adanya
bagian alat ukur yang bekerja tidak semestinya
•
Kesalahan
statistik (random error), kesalahan ini disebabkan karena sesuatu hal yang
tidak diketahui dari luar dan timbulnya tidak menentu. Karena sumbernya tidak
diketahui, maka kesalahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dan hanya dapat
diperkirakan dengan cara statistic
b.
Kesalahan Lingkungan
Selain
kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa
menyebabkan kesalahan pengukuran. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat
pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi
(naik turun) kecil ini bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown molekul udara,
fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang
besifat acak dan sukar dikendalikan. Penyebab lainnya adalah keadaan sekitar
alat ukur seperti pengaruh medan magnet dan medan listrik, suhu, kelembaman
serta tahanan bocor. Kesalahan seperti ini dapat dikurangi dengan memilih alat
ukur yang tepat dan menerapkan mode yang benar. Kesalahan lingkungan dibagi
lagi menjadi 2, yakni static error dan dynamic error.
Kesalahan
akibat faktor lingkungan, seperti :
- Perubahan suhu, tekanan, kelembaban
- Medan magnet, listrik
Dapat dihindari dengan :
- Penyegelan.
- Ketepatan pemakaian dalam lingkungan yang diijinkan.
- Pemakaian pelindung medan magnet dan listrik.
- Perubahan suhu, tekanan, kelembaban
- Medan magnet, listrik
Dapat dihindari dengan :
- Penyegelan.
- Ketepatan pemakaian dalam lingkungan yang diijinkan.
- Pemakaian pelindung medan magnet dan listrik.
c.
Kesalahan Umum
Kesalahan
umum disebabkan karena kesalahan manusia (salah menggunakan metode, salah baca,
salah lihat, salah mencatat) atau karena kesalahan alat ukur (instrument yang
tidak berfungsi dengan baik). Kesalahan umum akan menyebabkan hasil pengukuran
tidak valid karena berada jauh dari nilai rata-ratanya (outlier). Kesalahan
umum tidak bisa diikutkan dalam analisa statistik.
Kesalahan
akibat faktor manusia, misal :
· Kesalahan pembacaan
· Penyetelan yang tidak tepat
· Pemakaian alat yang tidak sesuai
· Kesalahan penaksiran
Dapat dihindari dengan :
- Pemilihan yang tepat
- Perawatan
- Kalibrasi
- Faktor koreksi
· Kesalahan pembacaan
· Penyetelan yang tidak tepat
· Pemakaian alat yang tidak sesuai
· Kesalahan penaksiran
Dapat dihindari dengan :
- Pemilihan yang tepat
- Perawatan
- Kalibrasi
- Faktor koreksi
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi
kesalahan pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dari suatu
pekerjaan pengukuran yang di lakukan oleh seseorang pengamat. Kesalahan pada
dasarnya tidak dapat dihindarkan tetapi dapat diminimalisasi dengan pendekatan
ilmu. Kesalahan dapat terjadi karena faktor manusia, alat, dan alam.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CC8QFjAD&url=http%3A%2F%2Fjak-stik.ac.id%2Ffiles%2Ffisika%2FTeori_Kesalahan.docx&ei=1ToFVLmcDde48gW8zICYBQ&usg=AFQjCNHtD6AQDVjJ1AVsW5HI4qktw9S5mw&bvm=bv.74115972,d.dGc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar